Penulis : www.Bayumukti.com
![]() |
| Foto:Google |
Kebanyakan
para orang tua mengira bahwa bayi yang lahir prematur itu
aman-aman saja. padahal dalam berita di Okezone menyatakan bahwa :
Sebagian
besar bayi lahir prematur tumbuh dengan kesehatan yang baik dan fungsi
reproduksi yang normal. Namun, para peneliti menemukan terjadinya peningkatan
risiko dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir mulai 1967-1988. Ditemukan
juga bahwa kondisi terbanyak yang dialami bayi prematur adalah masalah lambung,
cacat, gangguan mental, dan terlambatnya usia sekolah.
Angka rata-rata kelahiran prematur di Amerika Serikat meningkat sepanjang dua puluh tahun terakhir. Puncaknya, pemerintah menduga 12,8 persen dari angka kelahiran pada 2006. Lebih dari 540.000 bayi dilahirkan secara prematur pada 2006. Sebagai perbandingan, angka kelahiran premature di Noorwegia pada tahun yang sama hanya sekitar 7 persen.
Angka rata-rata kelahiran prematur di Amerika Serikat meningkat sepanjang dua puluh tahun terakhir. Puncaknya, pemerintah menduga 12,8 persen dari angka kelahiran pada 2006. Lebih dari 540.000 bayi dilahirkan secara prematur pada 2006. Sebagai perbandingan, angka kelahiran premature di Noorwegia pada tahun yang sama hanya sekitar 7 persen.
Terapi
kesuburan yang memperbesar kemungkinan kelahiran kembar dan usia ibu melahirkan
yang lebih tua diduga menjadi penyebab dari peningkatan angka kelahiran
prematur. “Di Amerika Serikat ada kecenderungan epidemik terhadap kelahiran
sebelum waktunya. Pencegahannya menjadi sangat penting,” ujar Dr Alan Fleischman
dari Direktur Medis March of Dimes, organisasi nirlaba yang gencar menggaungkan
pencegahan kelahiran prematur.
Fleischman
mengatakan, usaha pencegahan termasuk terapi hormon bagi wanita yang pernah
mengalami kelahiran prematur, menghindari kelahiran dengan induksi kecuali jika
dengan alasan medis dan mengurangi jumlah embrio yang ditanamkan pada satu
waktu saat terapi kesuburan.
Penelitian
yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association itu
mengungkapkan, lebih dari 60.000 anak asal Norwegia dilahirkan secara prematur.
Sekitar 5 persen dari keseluruhan angka kelahiran, termasuk anak yang
dilahirkan hanya satu.
Seperti
yang sudah diduga, bayi yang lahir lebih awal akan cenderung meninggal pada
tahun pertama setelah lahir dibandingkan bayi yang lahir normal. Secara
mengejutkan, peningkatan risiko kematian tetap ada sejalan dengan bertambahnya
umur mereka.
Bayi
yang lahir 5-9 minggu lebih cepat, yaitu kehamilan 28-32 minggu menunjukkan
risiko kematian dua kali lebih tinggi, dibandingkan dengan bayi yang lahir
normal. Ketika dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bayi laki-laki dan
perempuan secara terpisah, para peneliti menemukan bahwa adanya hubungan yang
kuat antara bayilaki-lakiyanglahirprematur dan angkat kematian yang tinggi pada
saat anak-anak.
Penyebab
dari kematian masa anak-anak tersebut masih dianalisa. Swamy menuturkan, hal
tersebut dipengaruhi oleh dampak dari proses kelahiran dan kanker.
Sumber akses : http://www.bayumukti.com/
