Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Tampilkan postingan dengan label Anak dan Balita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anak dan Balita. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 November 2011

Seribu Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi

Tidak ada yang lebih alami daripada air susu ibu (ASI). ASI memiliki banyak keunggulan dan sangat direkomendasikan untuk bayi sampai usia dua tahun, enam bulan pertama secara eksklusif (tanpa makanan lain). ASI adalah makanan pertama yang terbaik untuk bayi Anda.

Manfaat menyusui bagi bayi

Tidak ada yang lebih alami daripada air susu ibu (ASI). ASI memiliki banyak keunggulan dan sangat direkomendasikan untuk bayi sampai usia dua tahun, enam bulan pertama secara eksklusif (tanpa makanan lain). ASI adalah makanan pertama yang terbaik untuk bayi Anda.

Manfaat menyusui bagi bayi

Beberapa manfaat menyusui bagi bayi:
  • Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi.
  • Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. ASI terutama mengurangi risiko:
    • muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis, kolik, dan gangguan perut lainnya.
    • usus buntu akut, artritis rematik, hernia inguinalis, stenosis pilorus, diabetes tipe I, alergi, asma dan eksim.
    • infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis, infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah).
    • SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Statistik menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat SIDS, hanya 3 pada bayi yang diberi ASI.
    • meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn.
    • kerusakan gigi (gigi berlubang).
    • penyakit jantung di kemudian hari.
  • Menyusui menyebabkan anak memiliki respon antibodi lebih baik terhadap vaksin.
  • ASI memiliki komposisi dan jumlah gizi yang paling sesuai untuk bayi. Komposisi ASI bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individual bayi dan perubahan kebutuhan gizinya.
  • ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
  • ASI selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur dalam ASI yang menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus dan banyak lainnya.
  • Menyusui merangsang perkembangan rahang dan struktur wajah, pertumbuhan gigi yang tegak dan meningkatkan penglihatan.
  • Menyusui mengembangkan IQ lebih tinggi dan meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Keuntungan IQ akibat menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui disebut sebagai trimester ke-4 dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu dalam ASI yang merangsang perkembangan otak bayi.
  • Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Anak merasa memiliki tempat yang aman. Menyusui juga berperan penting dalam perkembangan emosional dan spiritual anak.

Manfaat menyusui bagi ibu

Selain baik untuk bayi, menyusui juga bermanfaat untuk ibu. Proses menyusui memberikan efek menguntungkan berikut bagi ibu:
  • Mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui mengurangi risiko terkena kanker payudara sebanyak 25 persen. Pengurangan risiko kanker terjadi proporsional dengan durasi menyusui kumulatif seumur hidup. Artinya, semakin banyak bulan atau tahun ibu menyusui, semakin rendah risikonya terkena kanker payudara.
  • Mengurangi risiko kanker rahim dan ovarium. Tingkat estrogen yang lebih rendah selama menyusui menyebabkan risiko kedua kanker itu menurun. Diduga penurunan estrogen menyebabkan berkurangnya rangsangan terhadap dinding rahim dan juga jaringan payudara, sehingga memperkecil risiko jaringan tersebut menjadi kanker.
  • Mengurangi osteoporosis. Wanita tidak menyusui memiliki risiko empat kali lebih besar mengembangkan osteoporosis daripada wanita menyusui dan lebih mungkin menderita patah tulang pinggul di tahun-tahun setelah menopause.
  • Manfaat KB alami. Menyusui dapat mengakibatkan penundaan ovulasi sehingga ibu menyusui tidak subur untuk sementara waktu. Berapa lama seorang wanita kembali subur tergantung pada pola menyusui bayinya dan kecenderungan tubuhnya sendiri.
  • Meningkatkan kesehatan emosional. Menyusui tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk pikiran. Studi menunjukkan bahwa ibu menyusui kurang menunjukkan kecemasan dan depresi postpartum daripada ibu yang memberikan susu formula.
  • Meningkatkan penurunan berat badan. Ibu menyusui menunjukkan lebih banyak penurunan lingkar pinggang dan massa lemak dalam satu bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Ibu menyusui cenderung kembali ke berat badan sebelum kehamilan.
  • Menyusui tidak perlu biaya. Pemberian susu formula bagi bayi dapat memerlukan biaya lebih dari Rp 5 juta setahun. Para ibu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan ASI.
  • ASI selalu tersedia untuk diberikan. Menyusui bisa menghemat waktu untuk menyiapkan botol, menuangkan air, mencampur susu dan mensterilkan botol yang sudah dipakai .
Menyusui dapat dilakukan setiap wanita, namun tidak selalu berarti tanpa proses belajar. Setiap anak berbeda dan setiap ibu berbeda. Menyusui adalah keterampilan yang memerlukan proses belajar pada kedua belah pihak. Bagi beberapa ibu, proses belajarnya dapat sangat melelahkan dan membuat frustrasi. Namun, tetaplah bersabar menjalankannya mengingat manfaatnya yang sedemikian besar.
eberapa manfaat menyusui bagi bayi:
  • Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi.
  • Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. ASI terutama mengurangi risiko:
    • muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis, kolik, dan gangguan perut lainnya.
    • usus buntu akut, artritis rematik, hernia inguinalis, stenosis pilorus, diabetes tipe I, alergi, asma dan eksim.
    • infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis, infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah).
    • SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Statistik menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat SIDS, hanya 3 pada bayi yang diberi ASI.
    • meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn.
    • kerusakan gigi (gigi berlubang).
    • penyakit jantung di kemudian hari.
  • Menyusui menyebabkan anak memiliki respon antibodi lebih baik terhadap vaksin.
  • ASI memiliki komposisi dan jumlah gizi yang paling sesuai untuk bayi. Komposisi ASI bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individual bayi dan perubahan kebutuhan gizinya.
  • ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
  • ASI selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur dalam ASI yang menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus dan banyak lainnya.
  • Menyusui merangsang perkembangan rahang dan struktur wajah, pertumbuhan gigi yang tegak dan meningkatkan penglihatan.
  • Menyusui mengembangkan IQ lebih tinggi dan meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Keuntungan IQ akibat menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui disebut sebagai trimester ke-4 dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu dalam ASI yang merangsang perkembangan otak bayi.
  • Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Anak merasa memiliki tempat yang aman. Menyusui juga berperan penting dalam perkembangan emosional dan spiritual anak.

Manfaat menyusui bagi ibu

Selain baik untuk bayi, menyusui juga bermanfaat untuk ibu. Proses menyusui memberikan efek menguntungkan berikut bagi ibu:
  • Mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui mengurangi risiko terkena kanker payudara sebanyak 25 persen. Pengurangan risiko kanker terjadi proporsional dengan durasi menyusui kumulatif seumur hidup. Artinya, semakin banyak bulan atau tahun ibu menyusui, semakin rendah risikonya terkena kanker payudara.
  • Mengurangi risiko kanker rahim dan ovarium. Tingkat estrogen yang lebih rendah selama menyusui menyebabkan risiko kedua kanker itu menurun. Diduga penurunan estrogen menyebabkan berkurangnya rangsangan terhadap dinding rahim dan juga jaringan payudara, sehingga memperkecil risiko jaringan tersebut menjadi kanker.
  • Mengurangi osteoporosis. Wanita tidak menyusui memiliki risiko empat kali lebih besar mengembangkan osteoporosis daripada wanita menyusui dan lebih mungkin menderita patah tulang pinggul di tahun-tahun setelah menopause.
  • Manfaat KB alami. Menyusui dapat mengakibatkan penundaan ovulasi sehingga ibu menyusui tidak subur untuk sementara waktu. Berapa lama seorang wanita kembali subur tergantung pada pola menyusui bayinya dan kecenderungan tubuhnya sendiri.
  • Meningkatkan kesehatan emosional. Menyusui tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk pikiran. Studi menunjukkan bahwa ibu menyusui kurang menunjukkan kecemasan dan depresi postpartum daripada ibu yang memberikan susu formula.
  • Meningkatkan penurunan berat badan. Ibu menyusui menunjukkan lebih banyak penurunan lingkar pinggang dan massa lemak dalam satu bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Ibu menyusui cenderung kembali ke berat badan sebelum kehamilan.
  • Menyusui tidak perlu biaya. Pemberian susu formula bagi bayi dapat memerlukan biaya lebih dari Rp 5 juta setahun. Para ibu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan ASI.
  • ASI selalu tersedia untuk diberikan. Menyusui bisa menghemat waktu untuk menyiapkan botol, menuangkan air, mencampur susu dan mensterilkan botol yang sudah dipakai .
Menyusui dapat dilakukan setiap wanita, namun tidak selalu berarti tanpa proses belajar. Setiap anak berbeda dan setiap ibu berbeda. Menyusui adalah keterampilan yang memerlukan proses belajar pada kedua belah pihak. Bagi beberapa ibu, proses belajarnya dapat sangat melelahkan dan membuat frustrasi. Namun, tetaplah bersabar menjalankannya mengingat manfaatnya yang sedemikian besar.

Selasa, 01 Februari 2011

Cara Memberi Penghargaan pada Anak

A. Fatih Syuhud
Bagaimana Cara Memberikan Penghargaan (reward) atau apresiasi pada anak. Seri tulisan pendidikan Islam untuk anak muslim.

Anak adalah buah hati. Dambaan siapapun yang sedang mengarungi mahligai rumah tangga. Keberadaannya menciptakan nuansa baru kebahagiaan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tidak ada satupun orang tua yang tidak menyayangi kehadirannya. Tak heran, mereka ingin selalu menyirami anaknya dengan limpahan kasih sayang yang sebesar-besarnya. Limpahan kasih sayang itu dapat berupa apa saja. Dari pujian, sampai berbagai macam hadiah.

Dalam situasi seperti ini, orang tua harus tetap bermawas diri dan terkontrol. Niat baik membahagiakan anak akan dapat berubah menjadi bencana—sekarang atau nanti—apabila ekpresi kasih sayang itu mencapai level yang dapat dianggap berlebihan dan tidak mendidik sehingga merusak mental anak.
Penghargaan, pujian dan ekspresi kasih sayang apapun hendaknya bertumpu pada satu tujuan: untuk membuat anak termotivasi berperilaku lebih baik. Untuk itu penghargaan hendaknya diberikan setelah anak melakukan sesuatu yang baik. Sehingga anak mencapai suatu pemikiran bahwa untuk mencapai segala sesuatu tidak ada yang gratis. Harus selalu diusahakan.
Dr. Bob Myers membagi bentuk tipe penghargaan dalam tiga kategori usia. Yaitu prasekolah, sekolah SD,  SLTP dan SLTA (masa remaja).

Perhatian: bentuk penghargaan di bawah hanya sekedar contoh. Orang tua yang paling tahu penghargaan apa yang terbaik, mendidik dan sekaligus menyenangkan anak.

Sumber: http://afatih.wordpress.com/

Balita panas saatnya untuk waspada

Memiliki balita memang repot – repot menyenangkan. Repot dalam hal mendidik dan mengajari kehidupan, apalagi kalau sampai jatuh sakit, repotnya bukan kepalang. Akan tetapi juga menyenangkan bila melihat perilaku balita kita yang tanpa kepura – puraan. Kepolosan tingkah laku mereka bikin senyum tak tertahankan, ditambah lagi tampang balita masih terlihat unik, yang menjadi menarik untuk terus diperhatikan.
Panas adalah sesuatu yang sering diderita oleh balita, bila salah penganan, bisa jadi balita Anda akan bisa kejang atau stip. Selanjutnya, ada beberapa peralatan bisa dipersiapkan untuk keadaan darurat. Dan seyogyanya ini harus kita sediakan di rumah :
  • Termometer : untuk memantau panas secara berkelanjutan
  • Obat Penurun Panas : perlu untuk segera menurunkan panas agar tidak sampaii 39-40 derajat
  • Kain Penyeka : untuk melakukan kompres selama masa panas
  • Botol Kosong : jika demam dingin, botol bisa diisi air hangat untuk tangan / kaki
  • Sendok Es Krim : terbuat dari kayu, aman untuk dimasukkan kemulut balita jika sampai kejang
Semoga alat yang terakhir tidak terpakai, oleh karena itu penting sekali untuk terus memantau suhu balita ketika panas, dijaga sedapat mungkin dibawah 39 derajat Celcius. Yaitu dengan cara memberikan obat penurun panas dan melakukan kompres dengan air hangat – hangat kuku, diteruskan dengan air tersebut walaupun air sudah dingin.
Bila di hari kedua panas belum juga turun, langsung bawa ke dokter untuk memastikan diagnosa penyebab panasnya balita. Ingat, lebih baik prefentif, walaupun toh dari dokter tidak di diagnosis penyakit apa – apa, berarti kita bersyukur tidak ada penyakit serius yang diderita. Sebaliknya jika ditemuai penyakit serius, bisa mendapat penanganan yang lebih cepat(cTr)

Disentri Pada Balita


Karena betapa pentingnya pencegahan dan pengobatan disentri pada balita , berikut saya posting artikel tentang disentri yang ditulis oleh Ibu Ida Arimurti.  Berikut lengkapnya,

Bila sikecil tampak lemas karena bolak balik buang air besar disertai suhu tubuh yang tinggi dan nyeri tiap mengeluarkan kotoran dan feses dibarengin darah dan lendir , kalau iya maka ini merupakan gejala disentri.
Menurut dr.Hadjat S. darah dan lendir adalah gejala disentri yang paling utama. Sindroma disentri dapat disebabkan oleh semua mikroba, bakteri atau parasit. Bisa juga karena intoleransi laktosa . Sindroma disentri umumnya disebabkan karena adanya kuman shigella dan parasit entamoeba histolityca, walau kuman penyebabnya berbeda namun kedua infeksi itu menunjukkan adanya feses berdarah dan berlendir. Sindroma disentri merupakan salah satu jenis diare akut.
Sindroma disentri dapat menular melalui berbagai cara dan media, sindrome ini banyak dialami dimasa balita, namun jarang menimpa anak usia dibawah satu tahun karena pada usia ini pengawasan orang tua sangatlah ketat.

Komplikasi Disentri
Komplikasi disentri biasa terjadi akibat adanya faktor resiko pada anak yang tidak mendapat ASI, berstatus gizi buruk atau sedang menderita campak. Komplikasi berawal dari melunaknya dinding usus sehingga bakteri shigella dapat menginvasi jauh kedalam, luka yang terjadi didinding usus menjadi semakin parah karena tercemar racun yang dihasilkan bakteri tadi, sehingga memicu terjadinya perforasi usus atau usus pecah yang ditandai dengan feses bercampur darah.

Pengobatan
Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan gambaran klinis diare, tes laboratorium diperlukan untuk mengetahui tanda2 ketahanan kuman dan jenis disentri. Namun biasanya dokter akan memberikan antibiotik selama 5-7 hari.
Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah yang lunak dan tidak  memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein tinggi karena diperlukan untuk proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak sangat dianjurkan agar tidak terjadi dehidrasi.

Kondisi bertambah parah
Apabila kondisi si sakit makin lemah, tidur terus menerus, perut kembung,demam tak kunjung turun, diare yang makin sering disertai darah yang banyak segeralah bawa anak ke rumah sakit mungkin telah terjadi komplikasi, dalam hal ini maka pasien perlu penangan lebih jauh dan perawatan intensif di rumah sakit.

DIARE
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-mencret,tinjanya encer dan kadang muntah-muntah. Diare juga disebut dengan muntaber (muntah berak), muntah mencret atau muntah bocor, kadang tinja penderita mengandung darah dan lendir dan diare juga menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak usia dibawah lima tahun.

Penyebab diare
penyebab diare yang terpenting adalah:
  • karena adanya peradangan usus: karena kolera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus dsb.
  • karena kekurangan gizi: kelaparan, kekurangan zat putih telur -karena keracunan makanan
  • karena tak tahan makanan tertentu: karena bayi/anak tak tahan meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa.
Terjadinya diare
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman diare. Air sumur atau air tanah yang telah tercemar kuman diare, atau makanan dan minuman yang telah terkontaminasi kuman diare, atau tidak mencuci tangan sebelum memberikan makan/minum pada bayi/anak, memasak dll yang tanpa disadari sebenarnya tangan telah terkontaminasi kuman diare yang tak tampak oleh mata telanjang.

Cara menolong penderita diare
Minumlah garam oralit untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh karena diare, minumlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau. Berikan minuman/jus buah yang disukai anak, tetap susui bayi yang menderita diare karena asi terbukti memberikan perlindungan dan ketahanan bagi anak.
Bila diare tidak kunjung berhenti segeralah bawa anak ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cara mencegah diare
  • Buang airlah ditempatnya dan tidak disembarang tempat, latih anak untuk buang air dikakus
  • Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.
  • Cuci tangan sebelum memasak makanan dan pastikan tangan anda selalu bersihketika memberikan makan pada bayi atau balita. Pastikan peralatan makan dan minum anak bersih dan tidak terkontaminasi kuman apapun juga.
  • Untuk bayi usahakan Selalu memasak/merebus peralatan makan dan minumnyaterlebih dahulu.
  • Minum dan makanlah makanan yang sudah dimasak. Hindari memberikan makanan setengah masak/setengah matang pada anak.
  • Pastikan air yang dimasak benar-benar mendidih.
  • Berikanlah ASI selama mungkin kepada anak, disamping pemberian makananlainnya.
  • Bayi yang minum susu botol lebih mudah terserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya.
  • Tetap menyusui anak walaupun anak terserang diare.
  • Pastikan tangan sipengasuh tetap bersih ketika mengasuh anak atau memberikan makan dan minum pada anak.
  • Jaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.
 Sumber: http://endahratna.blog.undip.ac.id/

Melatih Disiplin Pada Anak

foto: google
Sebagai orang tua, sering kita ingin anak kita disiplin, seperti disiplin untuk belajar, beribadah, dan sebagainya. Tanpa disuruh, si anak bersedia dan mau melakukan hal-hal tersebut. Dan bagaimana kita melatih disiplin pada anak, mungkin di tulisan berikut ini bisa berguna. Melatih disiplin pada anak sebenarnya berkaitan erat dengan bagaimana orang tua merespon perilaku si anak dan hal itu akan membentuk tingkah laku si anak nantinya. Yang harus dilakukan oleh orang tua adalah mengajar atau mendidik si anak agar mengerti konsep baik dalam tingkah laku dan melatih bertingkah laku baik. Untuk melatih bertingkah laku baik itu, kita sebagai orang tua harus dimulai dengan sabar dan orang tua sebaiknya mempunyai beberapa aturan. Berikut ini beberapa aturan tersebut;
1. Mencegah dan Menghindari Masalah
Cobalah menghindarkan dan mencegah sesuatu yang nantinya dapat menimbulkan kesalahan perilaku yang tidak kita inginkan, seperti menyuruh cepat tidur ketika waktu tidur malam telah tiba, menyuruh buang air kecil dulu sebelum tidur agar tidak mengompol, menyuruh makan ketika lewat jam makannya.
2. Berikan Contoh yang Baik dan sikap positif
Ketika anak berbuat hal yang membuat kita marah, sebaiknya kita memberikan pengertian yang dapat mereka terima tanpa harus menggunakan tangan atau fisik.
3. Atur Batasan
Memberikan batasan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan selain bermanfaat bagi orang tua juga akan berguna bagi anak karena mereka akan nyaman di setiap aktivitas yang dia lakukan. Adakalanya memberikan aturan batasan yang memaksa seperti tidak perlu, seberapa penting atau berbahaya sesuatu masalah itu tergantung dari diri kita sendiri, seperti anak yang berumur satu tahun menarik-narik buku dari rak buku, atau anak yang berumur 2 tahun lupa mengucapkan kata “tolong” ketika dia meminta. Selain itu dengan kesabaran dan bimbingan orang tua, anak akan belajar membedakan sesuatu yang salah dan benar.
4. Tentukan Harapan Kita dalam Perilaku Anak
Coba untuk tentukan apa yang kita harapkan dalam peningkatan perilaku anak seiring dengan pertumbuhan anak, seperti anak umur 1.5-2 tahun sudah mengenal kata “tolong” jika dia meminta sesuatu, dan sebagainya.
5. Memilih Kata
Anak kecil lebih menyukai dan mengerti pesan yang singkat, seperti jangan lompat, sakit kalau jatuh, pedas, dan sebagainya. Sehingga didalam menyampaikan pesan kepada anak adalah menggunakan sedikit mungkin kata-kata.
6. Selalu Konsisten
Ketika kita membuat aturan, konsisten didalam menjalankan aturan tersebut. Sikap yang tidak konsisten dapat membuat anak menjadi bingung untuk belajar berperilaku. Tetapi jika terpaksa kita tidak dapat konsisten, jelaskan kepada mereka mengapa ada perubahan itu dan hanya terjadi pada hal-hal tertentu.
7. Bersikap Tegas
Jika kita terlalu lunak atau selalu mengalah, anak akan suka membantah kita. Dia akan menemukan ‘sesuatu’ untuk mendapatkan respon apa yang dia inginkan. Lebih baik kita menunjukkan ketegasan kita kepada anak, karena jika kita tidak menekankan batasan yang boleh dia lakukan, maka kita merampas anak untuk mengerti bagaimana dia untuk bertingkah laku yang baik.
8. Bersikap Tenang
Pesan akan lebih mudah diterima oleh anak ketika kita memberikan pengertian, pesan kepada anak dengan santai, sikap yang rasional. Membentak dapat menurunkan mental anak dan anak akan meniru, jika terlalu diam, anak akan menganggap apa yang dilakukan adalah benar dan akan dilakukan hal serupa lagi.

Sumber: http://www.f-buzz.com

Pendisiplinan Anak

Oleh: A. Fatih Syuhud

foto: goole
Punishment (hukuman atau sanksi) bagi anak bertujuan untuk mendisiplinkan anak. Dan karena itu, ia juga disebut dengan pendisiplinan.  Pendisiplinan anak merupakan bagian tersulit dari proses pendidikan anak dalam keluarga. Terutama bagi orang tua yang “tidak tegaan”. Banyak orang tua yang karena saking sayangnya pada anak membiarkan saja apapun yang anak lakukan dengan berbagai macam alasan. Seperti, “Ah, masih kecil. Biar saja.” Atau , “Kalau dilarang menangis terus. Jadi, biarkan saja,” kata orang tua seorang balita yang anaknya perokok berat.

Tidak menuruti keinginan anak, apalagi memberikan sanksi atas perilaku buruk anak, memang terasa berat. Ini terjadi karena pendisiplinan terkesan bertentangan dengan “suara hati” orang tua yang selalu ingin menunjukkan rasa kasih sayangnya pada anak secara terus menerus.  Namun, suara hati tersebut harus dibuang jauh-jauh, kalau orang tua ingin melihat anaknya sukses, mandiri dan menjadi pemimpin—setidaknya pemimpin untuk dirinya sendiri. Pendisiplinan anak adalah keharusan. Dan itu harus dimulai sejak dini.  Sejak anak berusia satu hari. Namun demikian, harus diingat bahwa hukuman tidak harus identik dengan kekerasan fisik, bentakan atau hardikan. Sebaliknya, sanksi model ini justru harus betul-betul dihindari apabila kita ingin melihat anak kita tumbuh dengan sehat, cerdas dan percaya diri.
Secara garis besar hukuman terbagi menjadi lima. Yaitu  (a) hukuman denda; (b) hukuman lisan; (c) hukuman fisik; (d) menahan tidak memberikan penghargaan; (e) disiplin isolasi.
Hukuman Denda
Anak dikenai denda atas kesalahan yang dia lakukan. Contoh, apabila anak merusak jendela maka ia didenda tidak mendapat uang saku selama seminggu.
Hukuman Lisan (Verbal)
Hukuman lisan hendaknya terkontrol dan tidak terlalu banyak agar efektif. Ia dapat berupa ekpresi marah dengan suara agak keras kalau perlu. Yang terpenting membuat anak sadar atas kesalahannya.  Hindari mencemooh dan menghina karena itu akan merendahkan raya percaya dirinya.
Hukuman Fisik
Orang tua yang frustrasi kadang menggunakan pukulan untuk mendisiplinkan anak. Terkadang sampai membuat anak cacat. Hukuman fisik hendaknya menjadi pilihan terakhir. Kalau bisa dihindari sama sekali. Karena pukulan ringan pun akan mengindikasikan pada anak bahwa kekerasan adalah perilaku yang dapat diterima.
Menunda Penghargaan
Ini salah satu metode yang cukup efektif untuk mendisiplinkan anak apabila dia melakukan kesalahan. Sebagai contoh, apabila dia tidak mengerjakan PR-nya maka dihukum dengan tidak boleh menonton tv.
Hukuman Isolasi
Ini tipe hukuman paling ringan tapi sangat efektif dalam pendisiplinan anak. Caranya, dengan mengisolasi anak duduk atau berdiri di dalam kamar atau ruang tengah sendirian dalam waktu tertentu. Tujuannya sama untuk menyadarkan anak bahwa ia telah berbuat kesalahan. Para psikolog sepakat bahwa hukuman tipe ini efektif untuk anak usia 18 sampai 24 bulan tapi dapat juga diberlakukan pada anak di bawah 18 bulan. Jangan lupa menanyakan pada anak mengapa dia diisolasi. Apabila jawabannya kurang jelas, ingatkan apa perilakunya yang salah dan apa yang sebaiknya dilakukan.
Mendidik anak dalam keluarga adalah proses dalam hitungan detik, menit, jam dan hari. Orang tua yang betul-betul sayang tentu akan sangat menikmati proses ini.[]

Sumber: https://afatih.wordpress.com/

Selasa, 07 Desember 2010

Bayi Lahir Prematur Berat Rendah Harus Diperiksa Retinanya


Bayi lahir prematur dengan berat rendah (di bawah 1500 gram) mempunyai risiko mengalami Retinopathy of prematurity (ROP) atau kelainan retina pada bayi. Apabila penanganannya terlambat, maka bisa menyebabkan kebutaan.

''Karena itu bayi lahir pematur berat badan rendah supaya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis mata untuk deteksi dini supaya penangannya tidak terlambat,'' ujar Ketua Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata) DIY Prof dr Suhardjo, SU, SpM(K) yang didampingi Kepala Bagian/Staf Medik Fungsional (SMF) FK UGM/RSUP Dr Sardjito, dr Agus Supartoto SpM(K)  dalam jumpa pers dalam rangka Peringatan Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh tanggal 7 Oktober, di ruang Poliklinik Mata RSUP Dr Sardjito, Rabu (6/10).

Untuk memperingati Hari Penglihatan Sedunia Perdami DIY akan menyelenggarakan seminar tentang Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Kelainan pada Bayi termasuk ROP tanggal 9 Oktober di Fakultas Kedokteran, operasi katarak gratis bekerjasama dengan Pemda Kota Pekalongan tanggal 17 Oktober, serta telah dilakukan pemeriksaan mata pada 200 siswa SD dan SMP Hargotirto 26 September lalu. Lebih lanjut Prof Suhardjo mengatakan, makin rendah berat badan bayi lahir prematur, risiko terjadinya ROP makin tinggi.

Hal itu juga diakui oleh Doker Spesialis Mata dan juga Ahli Retina dr Angela Nurini Agni, SpM,MKes. Makin muda usia  kehamilan ibu melahirkan bayi prematur dan bayinya makin kecil kemungkinan terjadinya ROP makin besar. Sekitar 6-7 persen dari bayi prematur mengalami ROP.

Kasus bayi prematur di RSUP Dr Sardjito yang dideteksi mengalami ROP sekitar 6 bayi per bulan. Diakuinya, kasus ROP meningkat karena bayi prematur yang kecil-kecil bisa selamat. Kalau dulu, bayi prematur dengan berat badan rendah kebanyakan meninggal sebelum terdeteksi ROP.

Angela menjelaskan pada bayi prematur pembuluh darah retina belum sempurna (belum matang). Pembuluh darah yang tidak sempurna itu sangat sensitif terhadap oksigen. Di dalam kandungan bayi tidak kontak dengan oksigen karena makanannya lewat talipusat, tetapi begitu keluar dia kontak dengan oksigen dan diperparah dengan dimasukkannya bayi lahir prematur tersebut ke dalam inkubator yang diberi oksigen untuk menyelamatkan jiwanya.

Harus ditangani sejak dini

Sehingga, Angela menambahkan, pembuluh darah yang terkena oksigen ini menjadi menyempit. Akibatnya, bisa terjadi kelainan retina (ROP). Karena menyempitnya pembuluh darah, pertumbuhannya menjadi berhenti dan ini memacu retina di bagian pinggir menjadi kekurangan aliran darah, lalu memacu keluarnya pembuluh darah liar yang tumbuh baru.

Apabila hal itu tidak ditangani sejak dini bisa mengakibatkan kebutaan, jelas  Sekretaris Perdami DIY ini. ''Tetapi kalau ROP dideteksi tepat pada waktunya, kebutaannya bisa dicegah. Terjadinya ROP pada bayi lahir prematur dengan berat rendah tidak bisa dicegah. Mencegahnya ROP ya jangan sampai lahir prematur,''kata dia.

Untuk mendeteksi ROP ini harus dilihat dengan alat khusus karena retina letaknya paling  dalam (di dinding bola mata paling dalam). Semakin kecil bayinya semakin tinggi kemungkinan risiko ROP. Karena itu, saran Angela, bayi yang lahir pada usia kehamilan sekitar 31-28 minggu harus diperiksa retinanya.

Diakui Angela, sekarang pemberian oksigen sudah diatur dan sudah ada konsensus dosis pemberian oksigen pada bayi prematur untuk menimalkan risiko .  Yang menjadi kendala dalam pemeriksaan ROP itu antara lain:  kadang bayi masih kecil sudah terdeteksi ROP dan harus dilaser. Namun  karena belum bisa dikeluarkan dari inkubator, maka harus menunggu sampai memungkinkan bayi tersebut  dikeluarkan dari inkubator.

Sumber akses : http://www.republika.co.id/

Karena Kena Virus Kucing, Bayi Bisa Lahir tak Sempurna


Penulis : www.Bayumukti.com
Foto: Google
Saat baca berita di Okezone tentang bahaya virus kucing yang bisa menyebabkan Bayi lahir tidak normal saya jadi ingat salah seorang yang ada disana (ga bisa saya sebutkan) yang anaknya terlahir Idiot (Maaf) yang katanya dokter sih ini juga dikarenakan oleh virus kucing. Pengakuan Ibunya si anak ini, dulu waktu melahirkan si anak yang :maaf: Idiot adalah saat Ia dalam masa hamil dan makan siang di kantin, Ia sering sekali didatangi kucing-kucing di kantin tempat kerjanya. Kucing-kucing tadi meong-meong minta sedekah makanan darinya. Yah saran saya bagi anda-anda yang sedang melahirkan jauhkan diri saja dari binatang-binatang seperti kucing, kodok, kera, monyet ( wew ga ada hubungannya ). Karena sudah banyak korbannya. Kita lihat saja beritanya berikut ini :
TANGERANG – Malang benar nasib pasangan Sulardi (30) dan Suliyem (28) warga Kp Baru, Rumah Sederhana, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara. Bayi perempuan yang dilahirkan di Rumah Sakit Asobirin pada Selasa 3 Maret lalu tidak sempurna terutama di bagian muka. Diduga bayi tersebut terinfeksi virus kucing.
Sulardi mengaku pasrah jika anak keduanya yang dilahirkan kembali mengalami kondisi tidak sempurna seperti anak pertamanya. Namun menurutnya, kondisi anak keduanya ini jauh lebih parah dibandingkan anak pertamanya. Pasalnya pada bagian muka, telinga dan kepala tumbuh tidak sempurna.
“Anak pertama saya dengan kondisi tidak sempurna hanya bertahan 1 bulan, dan untuk anak kedua saya hanya pasrah saja,” ujarnya dengan sedih ketika ditemui okezone, Jumat (7/3/2008).
Menurutnya, kabar kondisi yang menimpa anaknya tersebut diduga karena virus kucing. Tapi ia mengaku selama ini tidak pernah memelihara kucing. Bahkan selama ini kandungan istrinya dan makanan untuk janinnya semuanya baik dan normal. “Istri saya selalu memeriksakan kehamilannya kepada bidan,” terangnya.
Sulardi asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengaku sampai saat ini ada tiga orang dokter yang menangani bayinya. Namun ketiga dokter tersebut juga belum bisa memberikan pernyataan faktor apa yang menimpa bayinya. “Ya.. saya dengar dari perawat katanya sih virus kucing,” katanya lagi.
Sedangkan untuk masalah biaya ia mengaku sampai saat ini sudah menghabiskan sekitar Rp5 juta. “Saya berat juga karena saya kerja hanya kuli bangunan. Ya.. saya pasrah saja,” ujarnya.
Sementara itu dokter UGD RS Asobirin,dr. Rasyid mengatakan kondisi yang menimpa bayi itu untuk sementara ini akibat faktor terhambatnya pertumbuhan janin. Sedangkan untuk virus kucing ia mengaku ada indikasi ke arah tersebut namun perlu dilakukan penelitian lebih dalam lagi.
Sedangkan untuk berapa lama usia bayi itu akan bertahan, ia mengaku belum bisa mempredikasi. Akan tetapi jika dilihat, menurutnya tidak akan bertahan lama.(ahm)

Masalah yang Akan Dihadapi Bayi Lahir Prematur


Penulis : www.Bayumukti.com
Foto:Google
Kebanyakan para orang tua mengira bahwa bayi yang lahir prematur itu aman-aman saja. padahal dalam berita di Okezone menyatakan bahwa :
Sebagian besar bayi lahir prematur tumbuh dengan kesehatan yang baik dan fungsi reproduksi yang normal. Namun, para peneliti menemukan terjadinya peningkatan risiko dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir mulai 1967-1988. Ditemukan juga bahwa kondisi terbanyak yang dialami bayi prematur adalah masalah lambung, cacat, gangguan mental, dan terlambatnya usia sekolah.
Angka rata-rata kelahiran prematur di Amerika Serikat meningkat sepanjang dua puluh tahun terakhir. Puncaknya, pemerintah menduga 12,8 persen dari angka kelahiran pada 2006. Lebih dari 540.000 bayi dilahirkan secara prematur pada 2006. Sebagai perbandingan, angka kelahiran premature di Noorwegia pada tahun yang sama hanya sekitar 7 persen.
Terapi kesuburan yang memperbesar kemungkinan kelahiran kembar dan usia ibu melahirkan yang lebih tua diduga menjadi penyebab dari peningkatan angka kelahiran prematur. “Di Amerika Serikat ada kecenderungan epidemik terhadap kelahiran sebelum waktunya. Pencegahannya menjadi sangat penting,” ujar Dr Alan Fleischman dari Direktur Medis March of Dimes, organisasi nirlaba yang gencar menggaungkan pencegahan kelahiran prematur.
Fleischman mengatakan, usaha pencegahan termasuk terapi hormon bagi wanita yang pernah mengalami kelahiran prematur, menghindari kelahiran dengan induksi kecuali jika dengan alasan medis dan mengurangi jumlah embrio yang ditanamkan pada satu waktu saat terapi kesuburan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association itu mengungkapkan, lebih dari 60.000 anak asal Norwegia dilahirkan secara prematur. Sekitar 5 persen dari keseluruhan angka kelahiran, termasuk anak yang dilahirkan hanya satu.
Seperti yang sudah diduga, bayi yang lahir lebih awal akan cenderung meninggal pada tahun pertama setelah lahir dibandingkan bayi yang lahir normal. Secara mengejutkan, peningkatan risiko kematian tetap ada sejalan dengan bertambahnya umur mereka.
Bayi yang lahir 5-9 minggu lebih cepat, yaitu kehamilan 28-32 minggu menunjukkan risiko kematian dua kali lebih tinggi, dibandingkan dengan bayi yang lahir normal. Ketika dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bayi laki-laki dan perempuan secara terpisah, para peneliti menemukan bahwa adanya hubungan yang kuat antara bayilaki-lakiyanglahirprematur dan angkat kematian yang tinggi pada saat anak-anak.
Penyebab dari kematian masa anak-anak tersebut masih dianalisa. Swamy menuturkan, hal tersebut dipengaruhi oleh dampak dari proses kelahiran dan kanker.


Foto: Google
DEFINISI

PERAWATAN AWAL

Peralihan yang berhasil dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara, merupakan suatu keajaiban.
Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara normal dan sehat.

Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan membersihkan lendir dan benda-benda lain dari mulut, hidung dan tenggorokan bayi dengan alat penghisap.
Bayi akan segera bernafas sendiri.

Tali pusat dijepit pada dua tempat dan dipotong diantaranya.
Bayi kemudian dikeringkan dan dibaringkan diatas selimut hangat yang steril atau diatas perut ibunya.

Bayi kemudian ditimbang dan diukur panjangnya.
Dokter akan memeriksa adanya kelainan yang jelas terlihat, sedangkan pemeriksaan fisik secara lengkap akan dilakukan kemudian.

Kondisi bayi secara keseluruhan dinilai pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran dengan menggunakan skor Apgar.
Skor Apgar adalah penilaian bayi baru lahir yang didasarkan pada:
- Warna kulit bayi (merah muda atau biru)
- Denyut jantung
- Pernafasan
- Respon bayi
- Ketegangan otot (lemah atau aktif).

Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal yang sangat penting.
Sesegera mungkin bayi diberi baju dari bahan yang nyaman, dibedong dan kepalanya ditutup untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
Diberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik untuk perlindungan terhadap infeksi akibat kontak dengan organisme berbahaya selama persalinan.

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan, bayi ditempatkan dalam tempat tidur bayi yang kecil dalam posisi miring dan menjaganya tetap hangat.
Menidurkan bayi dalam posisi miring akan mencegah penyumbatan saluran pernafasan oleh cairan atau lendir yang bisa menghalangi pernafasan.

Karena semua bayi baru lahir memiliki sedikit jumlah vitamin K, dokter atau perawat memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan (penyakit perdarahan pada bayi baru lahir).
Larutan antiseptik dioleskan pada tali pusat yang baru dipotong untuk mencegah infeksi.

Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi dimandikan.
Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih berminyak (verniks kaseosa) yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir, karena bahan ini membantu melindungi terhadap infeksi.

Penyebab bayi baru lahir lebih besar atau lebih kecil dari normal

1. Lebih besar dari normal
- Ibu menderita diabetes
- Ibu dengan kelebihan berat badan
- Bayi dengan kelainan jantung
- Keturunan
2. Lebih kecil dari normal
- Ibu memakai obat atau alkohol selama kehamilan
- Ibu merokok selama kehamilan
- Ibu dengan konsumsi gizi yang buruk selama kehamilan
- Ibu yang tidak melakukan perawatan kehamilan dengan baik
- Bayi yang terinfeksi dalam kandungan
- Bayi dengan kelainan kromosom.

PEMERIKSAAN FISIK







Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir.

Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti:
- Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 3,5 kg
- Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 50 cm
- Mengukur lingkar kepala.

Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem saraf, perut dan alat kelamin bayi.
Kulit biasanya kemerahan, walaupun jari-jari tangan dan jari-jari kaki nampak agak kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik dalam jam-jam pertama kehidupan bayi baru lahir.

Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari.
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak kepala saling bertumpuk untuk memudahkan lahirnya kepala melalui jalan lahir.
Memar dan pembengkakan di kulit kepala adalah hal yang sering ditemui.

Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir terlebih dahulu, biasanya tidak terjadi perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki.
Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan dari tulang kepala dan lapisan penutupnya (periosteum), mengakibatkan timbulnya benjolan di kepala (sefal hematom) yang akan menghilang dalam beberapa minggu.

Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah. Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris.
Asimetri pada wajah juga bisa terjadi karena kerusakan pada salah satu saraf wajah.
Penyembuhan pada umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu.

Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa adanya suatu kelainan.
Kelainan pada salah satu dari organ ini juga bisa terlihat melalui warna kulit bayi dan keadaannya secara umum.
Dilakukan pemeriksaan terhadap denyut nadi di lipat paha.

Dokter juga akan memeriksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi.
# Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap: Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
# Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi tersebut.
Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan putting.
# Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera menghisapnya.

Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran, bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa.
Pembesaran ginjal bisa menunjukkan adanya sumbatan pada aliran keluar dari air kemih.

Pemeriksaan lengan, tungkai dan pinggul dilakukan dengan menilai kelenturan dan kemampuan geraknya.
Masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah dislokasi panggul. Keadaan ini bisa diatasi dengan memasang atau menyimpan dua atau tiga lapis popok pada bayi untuk menahan panggul pada posisi normalnya, sampai sembuh. Jika perlu, bisa dipasang bidai oleh seorang ahli tulang.

Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa kedua buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar.
Meskipun jarang dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada bayi baru lahir, buah pelir bisa terpelintir (torsio testis), yang perlu diatasi dengan tindakan pembedahan darurat.

Pada bayi perempuan, bibir vaginanya menonjol.
Sisa hormon ibu yang didapat selama dalam kandungan akan menyebabkan bibir vagina ini membengkak selama beberapa minggu pertama.






BEBERAPA HARI PERTAMA







Segera setelah persalinan normal, ibu dibantu oleh petugas ruang persalinan untuk menggendong bayinya.
Jika ibunya menginginkan, pemberian air susu ibu bisa dimulai pada saat ini.
Sang ayah juga didorong untuk menggendong bayinya dan melewatkan saat-saat indah ini bersama.

Beberapa ahli percaya bahwa kontak fisik secara dini dengan bayi akan membantu terbentuknya ikatan yang kuat.
Tetapi orang tua bisa membentuk ikatan yang kuat dengan bayinya meskipun pada jam-jam pertama mereka tidak bersama-sama.

Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran anaknya, orang tua belajar untuk memberi makan, memandikan dan memakaikan baju bayi dan akan segera terbiasa dengan kegiatan ini.
Meskipun ibu dan bayi harus tinggal selama seminggu bahkan lebih di rumah sakit, dewasa ini masa perawatan di rumah sakit hanya berkisar antara 2-3 hari saja.

Penjepit plastik pada tali pusar bayi akan dilepas dalam waktu 24 jam.
Setelah itu tali pusat yang tersisa harus selalu dibasahi dengan larutan alkohol, untuk mempercepat pengeringan dan mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Penyunatan (sirkumsisi), kalau diinginkan, biasanya dilakukan dalam hari-hari pertama.
Tetapi prosedur ini harus ditunda jika penis abnormal, dimana kulit depannya mungkin memerlukan reparasi melalui bedah plastik.

Keputusan untuk melakukan sunat tergantung sepenuhnya pada keyakinan orang tua bayi.
Secara medis tindakan ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelebihan kulit yang bisa menghambat aliran urin.
Alasan lain seperti mengurangi resiko kanker penis masih dalam perdebatan.

Sunat bisa beresiko bila dalam keluarga ada riwayat penyakit kelainan darah.
Sunat juga harus ditunda bila selama hamil ibunya mengkonsumsi obat-obatan yang meningkatkan resiko perdarahan seperti antikoagulan atau aspirin.
Dokter akan menunggu sampai semua jenis obat-obatan ini tidak terdapat lagi dalam sirkulasi bayi.
Bayi juga mendapat vitamin K untuk menghalangi anti pembekuan ini.

Kebanyakan bayi baru lahir akan mengalami ruam kulit dalam minggu-minggu pertama.
Ruam biasanya muncul di tempat kulit bergesekan dengan baju seperti lengan, tungkai dan punggung. Tetapi bisa juga muncul di wajah.

Ruam ini cenderung menghilang sendiri tanpa pengobatan.
Penggunaan lotion atau bedak, sabun wangi, air panas untuk mandi dan celana plastik untuk bayi akan memperburuk keadaan ini, terutama pada cuaca panas.
Pengeringan dan pengelupasan kulit sering terjadi setelah beberapa hari, terutama di lipatan pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

Bayi baru lahir memiliki beberapa benjolan keras dibawah kulitnya (nekrosis lemak subkutaneus), dimana penekanan tulang merusak beberapa jaringan lemak.
Pada persalinan dengan pertolongan forsep, benjolan tertentu sering ditemukan di kepala, pipi dan leher.
Benjolan bisa pecah menembus permukaan kulit, mengeluarkan cairan kuning jernih, tetapi biasanya akan segera sembuh.

Bayi yang sebetulnya normal akan tampak sedikit kuning pada hari kedua.
Yang harus diperhatikan adalah bila kuning muncul sebelum bayi berusia 24 jam.

Air kemih pertama yang dikeluarkan bayi bersifat pekat dan mengandung zat kimia urat yang tampak sebagai pewarnaan merah muda pada popok.
Dokter akan memeriksa penyebabnya, bila bayi belum berkemih dalam 24 jam.

Penundaan berkemih lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.
Penundaan ini mungkin disebabkan karena kulit depan penisnya terlalu erat atau karena pembengkakan sementara dari penis setelah disunat.

Tinja yang pertama keluar disebut mekonium, konsistensinya lengket berwarna hitam kehijauan.
Setiap bayi harus mengeluarkan mekonium dalam 24 jam setelah kelahiran.

Kegagalan pengeluaran mekonium biasanya disebabkan mengerasnya mekonium dalam usus bayi, yang biasanya bisa dikeluarkan dengan satu atau dua enema secara lembut.
Cacat bawaan bisa menyebabkan penyumbatan yang lebih serius.

Bayi baru lahir akan kehilangan 5-10% dari berat badannya dalam beberapa hari pertama.
Berat ini akan segera kembali setelah bayi mulai menerima makanan dari luar.






PEMBERIAN MAKAN







Bayi normal memiliki refleks mencucur dan refleks menghisap yang aktif, dan dapat segera mulai makan setelah lahir.
Jika bayi tidak disusui oleh ibunya di ruang persalinan, pemberian makanan biasanya dimulai dalam 4 jam setelah kelahiran.

Meludah dan memuntahkan lendir adalah hal yang biasa terjadi pada hari pertama.
Jika hal ini terjadi lebih lama lagi, dokter atau perawat bisa membuang sisa lendir dari lambung dengan memasukkan selang secara perlahan melalui hidung menuju ke lambung.

Bayi baru lahir yang diberi susu botol bisa muntah karena alergi terhadap susu.
Sebagai gantinya diberikan formula yang rendah alergi.

Bila bayi masih muntah, harus dicari penyebabnya.
Muntah terus menerus pada bayi yang mendapat ASI bisa disebabkan oleh sumbatan pada saluran cerna yang menghalangi pengosongan lambung.
Bayi tidak pernah alergi terhadap ASI.

Bayi baru lahir akan berkemih sebanyak 6-8 kali sehari.
Mereka juga buang air besar setiap hari, menangis keras, keadaan kulitnya bagus dan mempunyai refleks menghisap yang kuat.
Semua ciri-ciri ini menandakan bahwa bayi mendapat cukup ASI atau susu formula.
Penambahan berat badan akan memperkuat hal tersebut.

Waktu tidur yang panjang diantara waktu makan menunjukkan bahwa bayi mendapat susu dalam jumlah yang cukup.
Meskipun kadang-kadang bayi yang mendapat ASI bisa tidur lama padahal tidak mendapatkan susu yang cukup.
Karena itu, bayi yang mendapat ASI, harus diperiksa secara dini dan secara rutin oleh dokter untuk memastikan bahwa pemberian makanannya mencukupi.

Pemberian Susu botol.

Bayi yang disusui melalui botol sering diberikan air suling yang steril pada saat pemberian makanan pertama, untuk meyakinkan bahwa mereka bisa mengisap dan menelan dan bahwa refleks muntahnya berfungsi dengan baik.
Air ini tidak membahayakan bayi yang memiliki masalah pemberian makanan.
Jika bayi tidak meludahkan air ini, bisa diberikan formula pada pemberian makanan berikutnya.

Di rumah sakit, bayi-bayi biasanya diberi makan setiap 4 jam untuk alasan efisiensi.

Susu formula yang mengandung kalori dan vitamin yang memadai bisa diberikan dalam botol steril.
Ibu tidak boleh memaksa bayinya untuk cepat-cepat menghabiskan susunya. Biarkanlah bayi minum sebanyak yang dia mau.
Pemberian makanan ini harus ditingkatkan secara bertahap selama minggu pertama kehidupan bayi.

Formula bayi yang diperjualbelikan lebih disukai dari pada susu sapi, yang tidak tepat untuk minggu pertama kehidupan bayi.
Meskipun susu sapi memiliki komposisi gizi yang seimbang untuk bayi, tetapi kandungan zat besinya kurang. Padahal zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah.

Multivitamin yang diteteskan, yang mengandung vitamin A, C dan D, harus diberikan setiap hari kepada bayi yang mendapat formula atau ASI selama tahun pertama dan pada musim dingin, dimana sinar matahari dan aktivasi vitamin D terbatas.
Fluor bisa ditambahkan ke dalam formula, jika tidak tersedia air yang mengandung fluor.

Bayi yang diberi susu botol harus diberi air putih diantara pemberian susunya, terutama jika cuaca panas atau lingkungannya panas dan kering.
Kadang-kadang bayi yang tidak cukup diberi makan bisa memerlukan pemberian makanan tambahan melalui infus. Dokter kemudian akan mencoba mencari tahu apa penyebabnya.

Pemberian Air Susu Ibu.

Air susu ibu adalah makanan yang paling ideal untuk bayi.
Kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu botol adalah:
# ASI menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang paling mudah dicerna dan paling mudah diserap
# ASI mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi
# ASI bisa merubah keasaman tinja dan flora usus sehingga melindungi bayi terhadap diare karena bakteri.

Karena sifat perlindungan tersebut, bayi yang diberi ASI pada umumnya lebih jarang terkena infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu botol.
Keuntungan bagi ibu adalah ikatan batin dengan bayi lebih kuat dan ibu merasa dekat dengan bayinya.

Cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI diproduksi. Kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi.
Antibodi dalam kolostrum akan sangat berharga bila diserap langsung ke dalam tubuh dari lambung. Dengan jalan ini, bayi terlindungi dari penyakit yang antibodinya telah dibentuk oleh ibu.

Puting ibu tidak memerlukan persiapan khusus sebelum digunakan untuk menyusui. Mengeluarkan cairan secara manual sebelum persalinan bahkan pada awal persalinan, bisa menyebabkan infeksi payudara (mastitis).
Secara alami, dihasilkan pelumas untuk melindungi permukaan areola dan puting yang dipersiapkan untuk diisap. Pelumas ini tidak boleh dibersihkan/diseka.

Ibu mengambil posisi yang nyaman dan santai, mungkin berbaring hampir mendatar dan berganti posisi untuk payudara kiri dan kanan. Bayi menghadap ke ibu.
Ibu memegang payudaranya, dengan ibu jari dan telunjuk di puncak payudara dan jari lainnya di bawah payudara, dan menyentuhkan putingnya ke bibir bawah bayi. Ini akan merangsang bayi untuk membuka mulutnya (refleks mencucur) dan melahap payudara ibu.
Ibu mendorong puting dan areola payudara ke dalam mulut bayi, memastikan bahwa puting berada di tengah-tengah untuk mencegah terjadinya luka pada puting payudara.
Sebelum menjauhkan bayi dari puting payudara, ibu menghentikan kegiatan menyusui ini dengan memasukkan jarinya ke dalam mulut bayi dan dengan lembut menekan dagu bayi ke bawah.

Pada awalnya, bayi menyusu hanya beberapa menit setiap kalinya.
Refleks umpan balik (refleks let-down) dalam tubuh ibu akan memacu pembentukan ASI.
Pengisapan yang berlebihan pada awal menyusui harus dihindari.
Puting yang luka merupakan akibat dari posisi menyusui yang salah dan lebih sulit untuk mengobatinya.

Pada sisi yang lain, produksi ASI tergantung pada waktu menyusui yang memadai. Waktu menyusui akan meningkat secara bertahap sampai produksi ASI benar-benar stabil.
Mulanya bayi disusui sekitar 10 menit, kemudian disusui selama bayi menginginkannya.

Untuk anak pertama, produksi ASI biasanya terjadi dalam 72-97 jam setelah persalinan. Untuk anak berikutnya, ASI akan lebih cepat terbentuk.
Jika ibu merasa lelah selama malam-malam pertama, pemberian ASI pada tengah malam (jam 2 malam) bisa diganti dengan air. Tetapi tenggang waktu antara menyusui tidak boleh lebih dari 6 jam.

Menyusui hendaknya berdasarkan kemauan bayi, tidak berdasarkan waktu. Demikian pula halnya dengan lamanya menyusui, harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Ibu harus memeriksakan bayinya ke dokter, terutama pada anak pertama, pada 7-10 hari setelah persalinan sehingga dokter bisa mengetahui bagaimana proses menyusui berlangsung dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai menyusui.

Payudara cenderung membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman selama hari-hari pertama menyusui. Pembengkakan ini bisa dikurangi dengan lebih sering menyusui.
Mengenakan BH yang nyaman selama 24 jam sehari bisa membantu mengurangi nyeri. Mengeluarkan ASI dengan tangan juga akan mengurangi tekanan.

Ibu mungkin perlu mengeluarkan ASInya secara manual sebelum menyusui agar mulut bayi dapat mencakup daerah areola yang membengkak.
Tetapi pengeluaran berlebihan diantara waktu menyusui cenderung menyebabkan pembengkakan yang berlanjut dan pengeluaran secara manual seharusnya hanya dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Posisi yang salah dari bayi juga bisa menyebabkan luka pada puting ibu. Kadang-kadang bayi menarik bibir bawahnya dan mengisapnya, menimbulkan iritasi pada puting. Bila hal ini terjadi, ibu dapat melepaskan bibir bayi dengan jari ibu.

Setelah menyusui, ASI yang tersisa di puting dibiarkan mengering dengan sendirinya, jangan dilap atau dicuci. Bisa juga dikeringkan dengan pengering rambut dengan panas yang rendah.
Pada iklim yang sangat kering, lanolin hipoalergenik atau salep bisa dioleskan pada puting. BH yang dilapisi plastik harus dihindari.

Seorang ibu yang menyusukan ASInya, memerlukan zat gizi tambahan terutama kalsium. Hasil olahan susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Tetapi jika ibu tidak menyukai susu, bisa diganti dengan kacang-kacangan dan sayuran hijau. Atau ibu juga bisa mengkonsumsi kalsium tambahan dalam bentuk tablet.
Vitamin tambahan tidak diperlukan lagi bila kebutuhan gizi sudah terpenuhi dalam makanan ibu, yang terutama harus mengandung vitamin C, vitamin B6 dan vitamin B12 yang cukup.

Kapan saatnya bayi disapih (berhenti mendapatkan ASI), tergantung kepada kebutuhan dan keinginan dari ibu dan bayi. Pemberian ASI selama minimal 6 bulan akan sangat menguntungkan.
Penyapihan secara bertahap akan lebih mudah, baik bagi ibu maupun bayi, dari pada pemberhentian secara tiba-tiba.

Pada saat disapih, biasanya bayi diperkenalkan kepada makanan padat. ASI diberikan sebanyak 8-10 kali/hari, dan makanan padat diberikan sampai 3 kali/hari. Pemberian ASI secara bertahap lalu dikurangi.

Bila bayi sudah berumur 7 bulan, satu kali menyusui ASI hendaknya diganti dengan sebotol jus buah, ASI yang diperas atau formula.
Belajar minum dari gelas merupakan saat perkembangan yang penting dan biasanya bisa terlaksana pada saat bayi berusia 10 bulan.

Beberapa bayi tetap memerlukan 1-2 kali/hari menyusu kepada ibunya sampai berusia 18-24 bulan.
Jika menyusui berlangsung lebih lama, anak juga harus diberi makanan padat dan diajari minum dengan gelas.

Pemberian Makanan Padat.

Waktu untuk mulai memberikan makanan padat tergantung pada kebutuhan dan kesiapan bayi.
Biasanya sebelum mencapai umur 6 bulan, bayi tidak memerlukan makanan padat, meskipun mereka sudah bisa menelan makanan pada usia 3 atau 4 bulan.

Kadang-kadang orang tua memaksakan bayi untuk banyak memakan makanan padat agar tidur lelap di malam hari. Tapi hal ini tidak akan berhasil dan bisa menimbulkan masalah pemberian makanan di kemudian hari.
Banyak bayi yang mendapatkan makanan padatnya setelah minum susu botol atau ASl, sehingga kebutuhan menghisapnya sudah terpenuhi dan rasa laparnya sudah hilang.

Pertama kali biasanya diberikan bubur gandum, lalu buah-buahan dan sayuran.
Alergi atau sensitivitas terhadap makanan lebih mudah diketahui bila bayi diberikan bubur, buah atau sayuran yang sama selama beberapa hari.

Makanan ini hendaknya diberikan dengan sendok sehingga bayi belajar cara makan yang baru.

Kebanyakan makanan bayi yang diperjualbelikan, terutama jenis makanan penutup dan sup, mengandung tepung dalam kadar tinggi. Tepung tidak mengandung vitamin atau mineral, kalorinya tinggi dan sulit dicerna oleh bayi.
Beberapa makanan bayi instan juga mengandung natrium dalam kadar sangat tinggi.

Makanan yang dibuat di rumah harganya jauh lebih murah dan nutrisinya jauh lebih baik.

Daging dapat diberikan setelah bayi berumur 7 bulan. Daging lebih baik dibandingkan makanan kaya karbohidrat, karena bayi memerlukan protein dalam jumlah besar.
Karena kebanyakan bayi tidak menyukai daging, pemberiannya harus hati-hati dan penuh perhatian.

Banyak anak alergi terhadap gandum, telur dan coklat sehingga pemberiannya pada bayi sebaiknya ditunda sampai usia 1 tahun.
Memberikan makanan ini akan menyebabkan alergi di kemudian hari.

Pemberian madu sebaiknya setelah usia 1 tahun, karena kemungkinan adanya spora Clostridium botulinum.
Spora ini bisa menyebabkan botulisme pada bayi, tapi tidak berbahaya pada anak yang lebih tua.






PERKEMBANGAN FISIK







Perkembangan fisik bayi tergantung kepada faktor keturunan, gizi dan lingkungan. Kelainan fisik dan psikis juga bisa mempengaruhi pertumbuhannya.
Pertumbuhan optimal memerlukan gizi dan kesehatan yang optimal pula.

Panjang badan bayi bertambah sekitar 30% pada usia 5 bulan dan lebih dari 50% dalam setahun.
Berat badannya akan menjadi dua kali lipat dalam 3 bulan dan tiga kali lipat dalam 1 tahun.

Organ-organ yang berbeda tumbuh dengan tingkatan yang berbeda.
Misalnya sistem reproduksi berubah sangat sedikit sebelum masa pubertas. Sementara perkembangan otak hampir seluruhnya terpenuhi selama tahun pertama kehidupan seorang anak. Pada saat dilahirkan ukuran otak kira-kira 1/4 ukurannnya di saat dewasa. Pada usia satu tahun ukurannya 3/4 ukuran dewasa.

Fungsi ginjal pada akhir tahun pertama sudah mencapai fungsi dewasanya.
Gigi depan bawah akan muncul pada umur 5-9 bulan. Gigi depan atas akan muncul pada umur 8-12 bulan.


PERKEMBANGAN PERILAKU & INTELEKTUAL


Tingkat perkembangan perilaku dan intelektual berbeda antara anak yang satu dengan lainnya.
Kadang-kadang terdapat pola tertentu dalam suatu keluarga seperti terlambat berjalan atau terlambat bicara.

Faktor lingkungan seperti kurangnya stimulasi bisa menghambat perkembangan normal. Faktor fisik seperti tuli juga bisa memperlambat perkembangan bayi.
Meskipun perkembangan anak-anak biasanya terus berkelanjutan, tapi bisa terhenti pada suatu fungsi tertentu, misalnya bicara.

Pada awalnya bayi tidur hampir sepanjang waktu.
Bayi bisa makan, batuk bila saluran nafasnya terganggu dan menangis sebagai reaksi terhadap gangguan atau ketidaknyamanan.

Pada usia 6 minggu bayi akan melihat langsung pada objek yang berada langsung di depannya dan tersenyum bila diajak bicara. Kepalanya masih bergoyang kalau bayi ditarik ke posisi duduk.

Pada usia 3 bulan bayi tersenyum bila mendengar suara ibunya, membuat suara-suara pertamanya dan mengikuti objek bergerak. Kepala sudah mantap bila bayi dalam posisi duduk. Bayi akan menggenggam objek dalam tangannya.

Pada usia 6 bulan, bayi bisa duduk dengan bantuan dan berguling. Kebanyakan bayi bisa berdiri dengan bantuan dan bisa memindahkan suatu benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Bayi mengeluarkan suara bila sedang bermain.

Pada usia 9 bulan bayi bisa duduk dengan baik dan merangkak, menarik dirinya ke posisi berdiri dan mengatakan "mama" dan "papa" dengan jelas.

Pada usia 12 bulan bayi biasanya sudah bisa berjalan dengan memegang tangan seseorang dan mengucapkan beberapa kata.


PEMERIKSAAN PADA TAHUN PERTAMA

Tes penyaringan (screening test) dimaksudkan untuk mengetahui adanya kelainan pada tahap awal.
Diagnosis dini dan pengelolaan tepat bisa mengurangi atau mencegah kelainan yang akan mempengaruhi perkembangan kesehatan bayi.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, bayi baru lahir diambil darahnya untuk sejumlah pemeriksaan laboratorium.
Contohnya untuk mengetahui kadar hormon tiroid dalam darah, karena kadar yang rendah bisa menyebabkan kretinisme, suatu kelainan tiroid menahun yang ditandai dengan perkembangan fisik dan mental yang terhambat.
Seorang bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid yang rendah mendapatkan pengobatan hormon tiroid per-oral (melalui mulut) pada hari ke7-10.
Penyakit lainnya, fenilketonuria, jika tidak diobati bisa menyebabkan keterbelakangan mental.

Banyak tes uji saring lainnya yang bisa dilakukan.
Contohnya uji saring terhadap homosistinuria, penyakit kemih sirup mapel, galaktosemia dan penyakit sel sabit.
Kadang-kadang uji saring ini dilakukan berdasarkan latar belakang suku bangsa dan genetik dari orang tuanya.

Panjang badan, berat badan dan lingkar kepala selalu diperiksa pada setiap kunjungan rutin ke dokter dalam tahun pertama.
Pada setiap kunjungan dokter akan mendengarkan bunyi jantung bayi dengan stetoskop. Suatu kelainan bunyi bisa menandakan adanya penyakit jantung.

Pada setiap kunjungan, dokter juga akan memeriksa perut bayi karena beberapa kanker yang jarang seperti tumor Wilm dan neuroblastoma dapat diketahui hanya sejalan dengan pertumbuhan bayi.

Bayi yang dilahirkan prematur secara berkala akan menjalani pemeriksaan mata untuk menemukan adanya retinopati karena prematuritas.


IMUNISASI

Anak-anak harus diimunisasi untuk melindungi mereka terhadap penyakit menular. Vaksin sangat aman dan efektif, walaupun beberapa anak bisa saja mengalami reaksi ringan setelah diimunisasi.
Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan dan beberapa melalui mulut, misalnya polio.

Vaksin pertama yang diterima bayi adalah vaksin Hepatitis B, lalu dosis pertama vaksin ini diberkan selama minggu pertama kehidupan, kadang keitka bayi masih di rumah sakit. Imunisasi rutin lainnya dimulai pada minggu ke 6-8.
Imunisasi tidak boleh ditunda, meskipun bayi sedang mengalami demam ringan karena infeksi ringan biasa.

Banyak vaksin memerlukan lebih dari satu dosis untuk memberikan perlindungan penuh.
Jadwal imunisasi yang harus diberikan bukanlah jadwal yang kaku. Orang tua sebaiknya berusaha membawa anaknya untuk imunisasi sesuai jadwal, tapi bila terjadi penundaan, hasil akhir kekebalan yang didapat tidak akan terpengaruh. Juga tidak diperlukan pengulangan serial vaksin dari awal.
Beberapa vaksin dianjurkan diberikan pada keadaan tertentu. Misalnya, vaksin Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang melanjutkan sekolahnya atau bepergian ke luar negeri.

Pada satu kali kunjungan ke dokter, mungkin diberikan lebih dari satu vaksin. Tetapi beberapa vaksin sering dicampurkan dalam satu suntikan, misalnya vaksin pertusis, difteri, tetanus dan Hemophilus influenzae tipe B.
Suatu vaksin kombinasi mengurangi jumlah suntikan tetapi tidak menjamin kemanan dan efektivitas vaksinnya.

Untuk membantu mencegah gastroenteritis berat karena infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).






KEJADIAN PENTING DALAM TAHUN PERTAMA







1 bulan
- Membawa tangannya menuju ke mata dan mulut
- Menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika ditengkurapkan
- Mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar 15 cm dari garis tengah mukanya (tepat di depannya)
- Bereaksi terhadap suara berupa kaget, menangis atau terdiam
- Berpaling kepada suara atau bunyi yang dikenalnya
- Memperhatikan wajah seseorang

3 bulan
- Mengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat) jika ditengkurapkan
- Membuka dan menutup tangannya
- Jika diberdirikan diatas permukaan yang datar, kakinya menekan ke bawah
- Mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha mencapainya
- Mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke kiri atau sebaliknya
- Memperhatikan wajah lebih seksama
- Tersenyum mendengar suara ibunya
- Mulai mengeluarkan suara-suara

5 bulan
- Mulai bisa menegakkan kepalanya dengan mantap
- Berguling dari tengkurap ke terlentang
- Menggapai benda
- Mengenali orang pada jarak tertentu
- Mendengarkan suara orang dengan seksama
- Tersenyum spontan
- Menjerit dengan gembira

7 bulan
- Duduk tanpa bantuan
- Bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya
- Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya
- Memperhatikan benda yang dijatuhkan
- Bereaksi bila namanya dipanggil
- Bereaksi bila dilarang
- Mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan
- Bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain
- Bermain ciluk-ba

9 bulan
- Berusaha menggapai mainan yang berada diluar jangkauannya
- Tampak keberatan bila mainannya diambil
- Merangkak atau melata pada tangan dan lutunya
- Berusaha untuk berdiri
- Berdiri dengan berpegangan
- Mengucapkan 'mama' atau 'papa'

12 bulan
- Duduk dari posisi tengkurap
- Berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah 1-2 langkah tanpa bantuan
- Berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat
- Memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama' atau 'papa'
- Minum dari gelas
- Bertepuk tangan dan melambaikan tangannya.







Sumber akses : : http://www.indonesiaindonesia.com/

Nasib Anak Jalanan, di Hari Anak Nasional

Raperda Gepeng dan Anak Jalanan yang sempat ditentang oleh gepeng dan anak jalanan yang didampingi sejumlah LSM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2008 silam kini kembali mencuat kembali ke permukaan. Raperda Gepeng dan Anak Jalanan ini sebenarnya sempat dihimpun bersama-sama dengan LSM dan stakeholder lain yang memiliki perhatian terhadap anak jalanan di tahun 2008. Namun belum juga menemui titik temu. Raperda ini sendiri dimaksudkan untuk menangani permasalahan gepeng dan anjal di DIY. Namun berbagai kalangan menilai raperda tersebut bersifat represif dan bertentangan dengan hak asasi manusia.
 
Raperda yang digagas sejak 2007 ini kembali digodog oleh biro hukum dan ditargetkan disahkan menjadi Perda pada tahun 2011. Kepala Dinas Sosial DIY, Sulistyo, mengatakan bahwa Perda itu juga mengatur soal peran dan kewenangan masing-masing instansi di DIY dalam penanganan anak jalanan secara rinci (tvone.co.id, 9/6/10).

Foto : Google
Hak-hak Anak Jalanan
Anak jalanan merupakan kelompok anak yang sering mendapatkan perlakuan yang salah, baik oleh masyarakat maupun negara. Selama ini program-program penanganan anak jalanan tidak melihat sisi hak-hak anak yang juga melekat dalam diri anak jalanan. Razia-razia yang dilakukan oleh petugas secara nyata melanggar hak anak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan.

Ya, kebijakan yang ada untuk menangani anak jalanan tidak lepas dari sudut pandang yang tidak berpihak terhadap hak anak. Adanya diskriminasi dan marginalisasi anak jalanan semakin menjauhkan mereka dari hak-hak yang semestinya didapatkannya. Padahal keberadaan anak di jalanan dikarenakan tidak terpenuhinya hak-hak mereka selama berada di ranah domestik. Adanya Kekerasan Dalam Keluarga (KDRT) yang menjadi salah satu penyebab anak turun ke jalan menunjukkan tidak diterimanya hak perlindungan dari tindak kekerasan (UU No. 23 th 2002 Pasl 4). Beberapa anak harus berada di jalan karena keadaan ekonomi keluarga juga menunjukkan kegagalan dalam pemenuhan hak asuh yang ideal untuk keadaan anak (UU No. 23 th 2002 Pasl 7 ayat 2).

Solusi
Beberapa kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya sebenarnya telah memberlakukan perda semacam ini. Namun belum ada bukti kongkrit dari efektivitas perda tersebut. Seyogyanya DIY tidak mencontoh kegagalan beberapa kota tersebut, akan tetapi mengambil sebuah pelajaran berharga dari kegagalan yang pernah ada.

Beberapa langkah yang bisa dijadikan acuan adalah: Pertama, identifikasi kasus sebab anak turun ke jalan karena perbedaan motif anak turun ke jalan memerlukan pendekatan penanganan yang berbeda pula. Selama ini penanganan anak jalanan bersifat kasuistik dan represif. Razia anak jalanan contohnya. Identifikasi kasus ini akan memberikan gambaran yang nyata tentang penyebab anak turun ke jalan sehingga upaya yang dilakukan ke depannya adalah langkah preventif. Pemenuhan hak-hak anak saat masih berada di ranah domestik tentu akan mencegah dan mengurangi anak turun ke jalan.

Kedua, sudut pandang yang dipakai tidak bertentangan dengan hak-hak anak yang dimiliki anak jalanan. Undang-undang No 23 tahun 2002 dan juga naskah PNBAI 2015 tentu tidak boleh disisihkan dalam pembuatan kebijakan penanganan anak jalanan. Sebuah penyelewengan besar jika sebuah perda bertentangan dengan undang-undang yang telah ada.
Ketiga, butuh kejelasan siapa berbuat apa. Pemerintah seharusnya memberikan ruang yang luas bagi stakeholder lain seperti LSM, tokoh, juga Komunitas Anak Jalanan untuk turut aktif dalam merumuskan dan pada proses implementasi kebijakan. Dengan tidak bersifat partisipatoris maka negara akan memposisikan diri sebagai pihak yang benar dan rakyat sebagai pihak yang salah. Akibatnya segala kebijakan publik hanya akan merenggut hak-hak warga negara.

Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli seyogyanya mampu dijadikan sebuah langkah yang tepat untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak, terutama dalam artikel ini adalah anak jalanan. Karena anak jalanan juga bagian dari generasi penerus bangsa yang berdiri dalam posisi kerawanan. Jika hak mereka tidak diberikan kerawanan itu akan semakin rawan. Penulis berharap momen Hari Anak Nasional dijadikan satu pijakan untuk memenuhi hak-hak anak. Penyusunan Perda Anak Jalanan semestinya lebih menitik beratkan pada upaya pemenuhan hak anak jalanan bukan menyingkirkan mereka.

Sumber akses : http://arrosyadi.wordpress.com/