Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Selasa, 18 Januari 2011

Blackberry Janji Penuhi Tuntutan Menkominfo



Pengelola jaringan layanan telepon genggam Blackberry asal Kanada, Research in Motion RIM, menyatakan akan segera menyaring konten pornografi dalam layanan telpon pintar mereka, seperti tuntutan pemerintah Indonesia.

 Komitmen itu dinyatakan wakil Research in Motion RIM dalam pertemuan dengan para pejabat kementerian Komunikasi. Direktur pelaksana RIM kawasan Asia Tenggara Gregory Wade, mengatakan, "Kami sangat memahami persyaratan yang diminta oleh kementerian, dan kami berkomitmen penuh, demi kepentingan rakyat Indonesia dan pasar Indonesia untuk menyediakan solusi yang bisa memenuhi persyaratan yang diajukan oleh kementerian dan pemerintah Indonesia. Saya rasa pertemuan hari ini adalah sebuah kunci penting untuk mencari solusi terutama terkait dengan penyaringan data bersama enam operator yang bekerja sama dan mendukung pelayanan Blackberry di Indonesia, dan kami akan menjalankannya bersama."
Selain janji memblokir situs porno, menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, dalam pertemuan itu, wakil RIM juga berkomitmen untuk memenuhi sejumlah persyaratan diminta pemerintah Indonesia.  Antara lain memberi akses penegak hukum untuk proses penyadapan dan membuka pusat layanannya di Indonesia untuk memudahkan pelayanan pelanggan.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna BlackBerry terbanyak di dunia. Di Indonesia terdapat sekitar dua juta pengguna Blackberry yang diperkirakan menguntungkan RIM sedikitnya 2 triliun Rupiah karena bebas fasilitas pajak. Namun Menkominfo Tifatul Sembiring menampik rumor yang mengaitkan,  upaya pemerintah Indonesia mempersulit RIM karena tidak mendapat keuntungan dari perusahaan asal Kanada tersebut.

Lebih jauh, menteri dari Partai Keadilan Sejahtera PKS itu  menegaskan, pihaknya tidak akan berkompromi dan akan segera memblokir layanan Blackberry jika sampai 21 Januari nanti pihak RIM belum memblokir layanan pornografi dalam layanan mereka.

Selain Indonesia, sejumlah negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan India juga pernah bermasalah dengan RIM karena sejumlah alasan, seperti keamanan nasional karena server data layanan posel  pintar tersebut tidak berada di negara penggunan melainkan hanya berada di negara asal.

Zaki Amrullah
Editor: Ayu Purwaningsih

Sumber : http://www.dw-world.de/