Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Minggu, 28 November 2010

Remaja Kita : TREN OLEH MEDIA MASSA…?

Penulis: Muh. Hasbillah 
Foto : Google
Hai para Mia (Misi mania) semuanya. Gak kerasa akhirnya kita ketemu lagi nich di rubrik yang cocok banget ama loe semua, apalagi kalau bukan remaja kita ya… nggak…?. BTW kalau ngomongin seputar remaja, kayaknya pikiran kita gak bakalan jauh-jauh dari masalah gaya hidup. Mulai dari gaya berdandan sampai hal yang sekecil apapun, semuanya mesti gaul, populer dan pastinya lagi ngetren. Walau kadang-kadang terlihat aneh dan norak sich, tapi asalkan itu gak katrok. Yups.. Lanjut aja boss.
Gaya hidup yang puol-puolan nampaknya udah mendarah daging di kalangan remaja kita. Semuanya harus up to date. Bagaimana tidak, lihat aja fenomena Hp BB (Black Berry) yang lagi digandrungi oleh para muda-mudi masa kini. Gak di Majalah, Koran, Tabliod, dan televisi gak luput dari promosi nih barang. Sekarang Hp kalau gak berkamera dan dengan nada dering yang tat tit tut, dibilangnya barang antik alias udah tua. Apalagi remaja – remaja yang gak megang Hp, bisa-bisa dieliminasi dari golongan remaja nich ato terimarjinalkan (he..he..he.. untuk yang di pondok jangan marah ya…!). Belum selesai tren Hp, muncul lagi tren pakaian yang saat ini lagi hot-hotnya, yup orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan celana pensil. Pensil ? kok rada aneh ya namanya, sebenarnya apa sebab musababnya sampai-sampai di beri nama pensil. Nah katanya cah-cah remaja karena modelnya itu loh yang lincip (mengecil) ke bawah. Emangnya kalau Cuma itu alasannya kok gak dikasih nama pulpen atau keris aja yach? Eits jangan tersinggung ya. Just kidding guys .
Namun pertanyaanya dari mana tren-tren seperti itu bisa masuk hingga merasuki jiwa-jiwa para remaja. Inilah yang terpenting untuk kita bahas. Menurut pengamatan kita sejauh ini, mungkin yang paling berperan besar dalam mengangkat sebuah tren ialah media massa, baik yang elektronik maupun yang non elektronik. Dasarnya ialah hampir semua orang memperoleh informasi dan berita terkini melalui media, seperti televisi, internet, majalah dan tetek bengek lainnya. Dulu, mungkin kita tidak malu memiliki Hp buntut, tanpa kamera dengan nada dering tat-tit-tut, dan mungkin juga kita malu memakai celana pensil yang mengecil ke bawah itu. Tapi ketika kita lihat Hp – Hp canggih dan celana pensil dipake’ ama sang bintang idola yang tampil di media, kita berbalik badan menyenangi hal tersebut dan berusaha untuk mendapatkannya tak peduli kita harus bersusah payah ato dengan berbagai cara sekalipun. Disinilah terlihat sekali pengaruh dari media massa dalam mengangkat sebuah tren.
Tak jarang juga kita lihat di media, perilaku atau kebiasaan orang barat yang sebenarnya merongrong budaya dan etika yang kemudian dimodifikasi dalam tayangan yang bersifat mengentertain para remaja kita. Misalnya dalam acara yang menampilkan gerakan – gerakan atau tarian tak pantas yang kemudian dikemas begitu indah dalam tayangan musik ataupun adegan – adegan ‘panas’ yang marak di perfilman negara kita ini. Namun ironisnya tak sedikit dari remaja yang menganggap ini adalah tren yang perlu ditiru ato dijadikan ‘patokan’ gaya hidup remaja kita dengan persepsi supaya nanti gak dianggap jadul ama orang – orang sebangsanya. Inilah yang dimaksud dengan penjajahan terselubung sehingga tak disadari oleh diri kita. Waduh gawat kalau begini nich...
Lalu gimana caranya agar kita tidak terpengaruh ama hal yang begituan…? Sekedar solusi nich, bukannya sok tau atau sok pinter yee… menurut kita mendingan kita percaya aja ama diri kita. Be your self guys…! Itu lebih terhormat daripada kita menjiplak karya gaya hidup orang yang sebetulnya itu tidak pas buat kita, Dan juga kita harus pintar – pintar dan selektif dalam mengambil dan mencerna informasi, kita ambil manfaatnya aja supaya kita tak terperosok ke lubang kebangkrutan moral kita. Satu lagi yang terpenting, Bentengi diri kita dengan iman islam, caranya ya kita kenal islam lebih dalam karena islam itu agama yang menyelamatkan pemeluknya. Betul ga’… ?
mungkin sampai disini dulu perbicangan kita kali ini, sampai ketemu lagi di next remaja kita. Dan satu lagi yang perlu diingat guys, semua ini bukannya melarang kalian untuk mengikuti tren, tetaplah ikuti tren namun ingat jangan sampai berlebihan, selain itu pilihlah tren yang kiranya suitable buat kamu, biar gak malu-maluin. Okay!

Sumber : http://smanj.sch.id/