Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Kamis, 03 Februari 2011

ElBaradei: Mubarak Tidak Tahu Diri, Tuduh Sengaja Adu Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Tokoh oposisi Mesir, Mohamed ElBaradei menegaskan masa depan Mesir yang demokratis tidak akan mengancam Israel maupun Amerika Serikat. Hal ini ia sampaikan terkait kekhawatiran dua negara itu bila Presiden Hosni Mubarak tersingkir.

"Ada yang bilang Mesir yang demokratis akan menjadi seteru Israel-AS. Ini tidak akan terjadi," kata ElBaradei, dalam wawancara dengan CBS, Rabu malam.

Ia melanjutkan, oposisi tidak akan pernah berdialog dengan Mubarak, selama penguasa 32 tahun itu masih duduk di kursi presiden. "Karena kalau kita berdialog dengan dia, itu akan melegitimasi rezimnya masih berkuasa, yang menurut saya, rezim ini sudah habis," kata ElBaradei.

"Tapi yang paling penting, kami menilai Presiden Mobarak tidak mengerti apa itu arti demokrasi. Kami merasa dia tidak paham kalau dia harus berhenti," kata ElBaradei lagi.


Tuduh Mubarak Sengaja Adu Rakyat 

KAIRO--MICOM: Tokoh oposisi Mesir Mophammad ElBaradei menuduh Presiden Hosni Mubarak menggunakan "taktik yang menakutkan" dengan mengerahkan pendukungnya untuk berhadapan dengan massa demonstran.

"Ini sangat memprihatinkan. Ini benar-benar bukti bahwa sebuah rezim kriminal tengah menggunakan taktik-taktik kriminal," kata ElBaradei, Rabu (2/2).

"Saya khawatirkan ini akan berubah menjadi pertumpahan darah," tambahnya.

Pernyataan ElBaradei tersebut disampaikan saat massa pro Mubarak bergerak menuju Lapangan Tahrir, tempat sekitar sejuta demonstran berkumpul sejak Selasa lalu. Massa pro Mubarak juga menyerang orang-orang yang ada di Lapangan Tahrir. Bentrokan antara kedua kubu pun tidak dapat dielakkan. Sejumlah orang dilaporkan luka-luka.

Jaringan TV Al Jazeera melaporkan, penyerang yang tertangkap massa didapati memiliki kartu identitas sebagai polisi. Ini menjadi bukti bahwa Mubarak mengerahkan polisi yang berpakaian preman untuk menghadapi massa demonstran. (OL-3