TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia akan mempertanyakan kabar meninggalnya Imanda Amalia (28) di Kairo akibat kerusuhan. Dikabarkan Imanda memiliki kewarganegaraan Australia dan bekerja sebagai staf pengungsi dan evakuasi PBB untuk Palestina yang berkantor di Yordania.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Satuan Tugas Evakuasi WNI di Kairo Hassan Wirajuda di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (3/2/2011). Menurut Hasan, Imanda bekerja di PBB sebagai staf pengungsi dan evakuasi PBB untuk Palestina dan Lebanon yang berkantor di Yordania.
"Kita akan mempertanyakan ke kantor PBB di New York. Pasti kita akan cari lebih jauh informasinya, apakah betul namanya, benarkah dia WNI, dan kenapa samapai berada di Kairo, karena berdasarkan status kerjanya, kantornya berada di Yordania," kata Hassan.
Bila sudah bisa dipastikan kebenarannya, tentu saja pemerintah Indonesia akan mengerus jenazahnya untuk di pulangkan ke Indonesia dengan pesawat yang saat ini sedang terbang ke Kairo untuk membawa lagi 400 WNI yang berada di Mesir.
"Kalau sudah bisa dipastikan, pesawat yang berangkat pagi ini, maka jenazah almarhumah akan langsung di evakuasi untuk di bawa ke Indonesia," katanya.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia masih belum bisa menghubungi kantor tempat Imanda bekerja baik di New York maupun di Yordania. "Karena di sana masih malam, sehingga kita masih harus menunggunya," kata Hassan.
Imanda Amalia merupakan staf dari badan PBB United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). UNRWA adalah badan PBB yang bertugas menangani wilayah konflik di Palestina dan Lebanon.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Satuan Tugas Evakuasi WNI di Kairo Hassan Wirajuda di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (3/2/2011). Menurut Hasan, Imanda bekerja di PBB sebagai staf pengungsi dan evakuasi PBB untuk Palestina dan Lebanon yang berkantor di Yordania.
"Kita akan mempertanyakan ke kantor PBB di New York. Pasti kita akan cari lebih jauh informasinya, apakah betul namanya, benarkah dia WNI, dan kenapa samapai berada di Kairo, karena berdasarkan status kerjanya, kantornya berada di Yordania," kata Hassan.
Bila sudah bisa dipastikan kebenarannya, tentu saja pemerintah Indonesia akan mengerus jenazahnya untuk di pulangkan ke Indonesia dengan pesawat yang saat ini sedang terbang ke Kairo untuk membawa lagi 400 WNI yang berada di Mesir.
"Kalau sudah bisa dipastikan, pesawat yang berangkat pagi ini, maka jenazah almarhumah akan langsung di evakuasi untuk di bawa ke Indonesia," katanya.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia masih belum bisa menghubungi kantor tempat Imanda bekerja baik di New York maupun di Yordania. "Karena di sana masih malam, sehingga kita masih harus menunggunya," kata Hassan.
Imanda Amalia merupakan staf dari badan PBB United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). UNRWA adalah badan PBB yang bertugas menangani wilayah konflik di Palestina dan Lebanon.