Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Rabu, 02 Februari 2011

Pidato Mubarak Justru Dicemooh Massa, Pidato Mubarak Justru Dicemooh Massa, Hosni Mubarak Keras Kepala

 Anwar Khumaini - detikNews

Kairo - Pidato Presiden Mesir Hosni Mubarak yang tidak akan mencalonkan lagi dalam pilpres Mesir September mendatang tidak membuat massa simpati. Mereka justru mencemooh Mubarak dan tetap meminta dia untuk mundur.


Seperti dilansir AFP, Rabu (2/1/2011), massa tetap menuntut agar pria yang telah berkuasa di Mesir selama 30 tahun ini segera mundur. Ketidakikutsertaan Mubarak dalam pemilu, dianggap tidak cukup.


Massa terus meneriakkan yel-yel agar Mubarak turun. Hingga saat ini, massa masih berada di beberapa titik di Mesir. Diperkirakan, jumlah massa telah mencapai lebih dari satu juta orang.


Sambil menunggu pemilu pada September mendatang, Mubarak mengatakan akan masih tinggal di Kantor Presiden. Dia pun tidak secara tegas menyatakan akan mundur dalam waktu dekat. Namun dia menyatakan, langkahnya yang tidak ikut dalam pemilu Mesir mendatang sebagai wujud kecintaannya terhadap rakyat mesir.(anw/anw)


REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-Jika Presiden Hosni Mubarak menyampaikan pidato yang sama sebulan lalu, ia pasti akan disambut dan dipuji oleh rakyat dan para aktifis reformasi. Betapa tidak, selama ini rencana pencalonan kembali Mubarak untuk mengenyam periode kepresidenan keenam bukanlah rahasia, meski Mubarak sendiri memiliki kendala kesehatan. Rencana ini selalu digadang-gadang para pejabat.

Namun, semuanya terlambat. Pidato Mubarak Selasa malam dikecam oleh lawan-lawan politiknya sebagai sesuatu yang tak patut di tengah aksi rakyat yang meminta dirinya mundur secepatnya.

Dalam pidatonya, Mubarak menegaskan tak akan mundur dan akan menghabiskan masa jabatannya hingga September.

“Rakyat telah berbicara. Mereka mengatakan ‘tidak’ kepada Mubarak, dan mereka tak akan menarik kata-kata mereka,” ungkap Saad el-Katatni, anggota senior Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi utama Mesir. “Cukup penderitaan. Dia harus mundur, dan biarkan Mesir menentukan nasibnya sendiri.”

Sementara itu, Ayman Nour, mantan kandidat presiden, mengatakan Mubarak jelas tak menangkap pesan rakyat.  “Kekeraskepalaan ini akan berakhir menjadi bencana,” katanya. “Dia tak akan mencalonkan diri hanya karena masalah kesehatan. Tak ada sesuatu yang baru.”

Pidato Mubarak tak mengendorkan demonstrasi. Rakyat Mesir, Rabu, tetap membanjiri Taman Tahrir menuntut Mubarak mundur.

Mubarak Menampakkan Kemunafikannya!

Presiden Mesir Hosni Mubarak, Sabtu, mengatakan dalam pidato yang ditayangkan televisi bahwa negerinya mengingini perdamaian dengan Israel dan terikat komitmen pada perdamaian itu.

“Kami mengingini perdamaian dan terikat komitmen padanya selama Israel menyambut keinginan kami dengan keinginan pula dan komitmen dengan komitmen,” kata Mubarak, saat berpidato kepada rakyat Mesir pada peringatan ke-28 pembebasan Gurun Sinai seperti diberitakan kantor berita Xinhua.


Tanggal 25 April menandai tanggal penarikan penuh tentara Israel dari semenanjung tersebut setelah perundingan yang diperantarai AS dan berakhir dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian oleh kedua pihak.

Sementara itu, Presiden Mesir tersebut mengatakan negerinya mendesak dilancarkannya upaya kuat untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dengan Israel dan mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Arab.

“Kami berbuat sebaik mungkin bagi perdamaian menyeluruh, perdamaian yang mendirikan negara Palestina merdeka dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan mengakhiri pendudukan tanah Arab di Suriah serta Lebanon,” katanya.

Pidato Mubarak adalah yang pertama disampaikannya setelah ia pulih dari operasi cholecystectomy yang ia jalani di Jerman pada 6 Maret. (Sumber)