Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Rabu, 02 Februari 2011

Massa Pro-Kontra Hosni Mubarak Bentrok di Alexandria


TRIBUNNEWS.COM - Setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak menyatakan tak akan mundur, kelompok oposisi terus melakukan aksinya dan kemudian dibalas dengan aksi serupa dari pendukung Mubarak. Demikian dilaporkan stasiun televisi Aljazeera, Rabu (2/2/2011).
Bentrokan terjadi di Kota Alexandria antara pendukung Mubarak dan anti-Mubarak. Para pengunjuk rasa di Kairo membentuk tameng manusia di di Lapangan Tahrir antara pro-Mubarak dan anti-Mubarak serta puluhan ribu berteriak agar sang presiden mundur.
Aksi ini kini melibatkan 250 ribu pengunjuk rasa di jantung kota Kairo dan meminta agar Mubarak segera meninggalkan jabatannya sesegera mungkin. Hanya saja, sang presiden memberikan respon yang menyatakan akan terus memerintah selama 7 bulan dan memilih mati di Mesir.
Perwakilan partai berkuasa,National Democratic Party, kemudian melakukan perbaikan citra dengan berusaha memberikan gambaran mengenai stabilitas Mesir yang rusak akibat aksi unjuk rasa dan penjarahan serta pembakaran setelah pemerintah menarik polisi dari jalanan.


Massa Pro-Mubarak Serang Lawan Dengan Kuda dan Cambuk 

Ribuan pendukung Presiden Hosni Mubarak menyerang massa anti-Mubarak dengan mengendarai kuda dan juga cambuk. Ini adalah perkembangan baru yang sungguh mencekam dan dalam suasana yang sangat panas itu, dua kubu saling lempar baru dan para demonstran menarik penyerangnya dari atas kuda.

Dilansir AP, Rabu (2/2/2011), ini merupakan puncak kekerasan yang signifikan di antara dua kubu. Pertikaian dua kubu ini pecah setelah Mubarak, melalui siaran televisi, menegaskan jika dirinya tidak akan mundur dan akan terus memerintah selama sisa masa jabatannya.
Rabu pagi, juru bicara militer muncul di stasiun televisi milik pemerintah dan meminta kepada para pengunjuk rasa agar kembali ke aktivitas sebelumnya. Pengumuman ini tentu saja sangat mengejutkan karena selama dua hari terakhir terlihat sikap mendua dan menjadikan jumlah massa terus membeludak di Lapangan Tahrir di Kairo, Mesir.