Talenta 56 | Inspirasi Tanpa Batas

Selasa, 22 Februari 2011

Dubes Libya untuk Australia Membelot

SYDNEY, KOMPAS.com — Kedutaan Libya di Australia, Selasa (22/2/2011), dilaporkan telah memutus hubungan dengan Moammar Khadafy. Kantor kedutaan itu bergabung dengan rangkaian pembelotan warga Libya di seluruh dunia setelah rezim Khadafy melancarkan aksi brutal terhadap para demonstran.

Duta Besar Libya di Canberra Musbah Allafi bertemu dengan para pejabat pemerintah Australia, Selasa pagi, kata surat kabar The Australian. Para pejabat kedutaan itu tidak bisa dihubungi, tetapi konselor misi budaya Omran Zwed mengatakan kepada harian itu, "Kami mewakili orang-orang Libya dan bukan lagi (mewakili) rezim Libya."

Duta Besar Libya untuk India, Selasa, kepada AFP mengatakan bahwa ia telah mundur dari jabatan itu terkait dengan kekerasan yang masih dan tidak bisa diterima terhadap warga sipil di Libya, sementara staf kedutaan Libya di Malaysia mengecam "pembantaian" terhadap demonstran anti-pemerintah. Senin, para diplomat Libya di PBB juga mengutuk Khadafy sebagai seorang "tiran" dan menuduhnya melakukan "genosida" saat mereka mendesak dia untuk mundur atau dipaksa keluar dari kekuasaan.
Perwakilan tetap Libya untuk Liga Arab, Abdel Moneim al-Honi, Minggu, juga mundur dari posisinya demi "bergabung dengan revolusi" yang berlangsung di negaranya.

Perkembangan dari Australia itu terjadi saat Negara Kanguru itu dan Selandia Baru menaikkan level peringatan perjalanannya setelah demonstran prodemokrasi menyerbu beberapa kota di Libya. Australia menaikkan peringatan menjadi "tidak melakukan perjalanan", level tertinggi, dan sedang menyelidiki pilihan untuk evakuasi sekitar 80 warga Australia setelah laporan tentang penembakan oleh pesawat tempur terhadap para demonstran. "Kami sangat mengutuk kekerasan yang orang-orang telah lihat di layar televisi mereka," kata Perdana Menteri Australia Julia Gillard kepada wartawan. Ia mengatakan, tidak ada alasan bagi tindakan brutal semacam itu. 
(Penuulis: Egidius Patnistik | Editor: Egidius Patnistik | Sumber: http://internasional.kompas.com/ )



Para Diplomat Libya di Luar Negeri Mbalelo pada Khadafi


New York - Para diplomat Libya di luar negeri mbalelo pada pemimpin negaranya, Muammar Khadafi. Para diplomat itu menarik dukungan pada Khadafi dan meminta tentara Libya menurunkan pemimpin Libya yang setia dengan pangkat kolonelnya itu.

Seperti pernyataan yang dikeluarkan perwakilan Libya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (22/2/2011). Wakil Duta Besar Libya untuk PBB Ibrahim Dabbashi beserta para staf mendesak penurunan rezim Khadafi dengan segera dan menegaskan untuk melayani rakyat Libya. Mereka juga menyerukan kedutaan Libya di negara lainnya untuk melakukan hal serupa.

Dabbashi dan para staf mengecam bentrokan berdarah, yang terus dilakukan Khadafi untuk mempertahankan kekuasannya yang sudah berlangsung selama 41 tahun itu. Pernyataan itu juga menyatakan penyesalannya atas ratusan korban tewas dalam 5 hari pertama bentrokan berdarah.

Dabbashi mengatakan tidak tahu keberadaan atasannya, Duta Besar Libya untuk PBB Abdurrahman Shalgham. Shalgham yang juga mantan menteri luar negeri itu, dipercaya tidak berada di New York, kantor pusat PBB. Dabbashi mengatakan Shalgham tak ada kaitannya dengan pernyataan mengecam Khadafi itu.

Juru bicara perwakilan Libya untuk PBB Dia al-Hotmani mengatakan, para staf menyatakan rasa simpatinya atas genosida yang terjadi di Libya.

"Kami tidak melihat reaksi dari komunitas internasional. Muammar Khadafi yang tiran telah menunjukkan dengan jelas, juga melalui anak-anaknya, betapa dia mengabaikan dan membenci Libya dan rakyat Libya," ujar al-Hotmani.

Mereka juga mengutuk penggunaan 'tentara bayaran Afrika' oleh Khadafi yang memicu pemberontakan dan pembantaian yang belum pernah terjadi di Libya.

Dewan Keamanan PBB atas permintaan Wakil Duta Besar Libya Ibrahim Dabbashi, akan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Selasa pukul 9 pagi waktu New York untuk membahas krisis di Libya.


Selain perwakilan Libya di PBB, New York, duta besar Libya yang mbalelo adalah Dubes Libya untuk Amerika Serikat, Ali Adjali.

"Aku tidak mengundurkan diri dari pemerintah Muammar Khadafi, tapi saya bersama dengan rakyat. Saya minta maaf untuk memberitahu Anda bahwa saya tidak mendukung pemerintah ini lagi," ujar Adjali.
(Oleh: Nograhany Widhi K/ http://travel.detik.com)